Home Berita Tatung ‘DATUK KURATA’ Perpaduan Budaya Dayak dan Tionghoa

Tatung ‘DATUK KURATA’ Perpaduan Budaya Dayak dan Tionghoa

5272
0
Tatung 'Datuk Kurata'. Foto : Fahlevierendi

Singkawang – Pria bernama Hermansyah yang biasa dipanggil Mansyah ini, berusia 39 tahun. Dan telah menjadi tatung sejak usia 15 tahun. Berbeda dari tatung lainnya, ‘DATUK KURATA’ merupakan akulturasi (perpaduan) dua budaya. Yaitu budaya Dayak dan Tionghoa.

Foto : bigsta.net

Datuk Kurata juga dikenal dengan leluhur ‘CONG THIEN SE’. Datuk Kurata kini diperkirakan memiliki anggota kurang lebih 200 orang. Grup Datuk Kurata juga sangat kental dengan jiwa kekompakkannya.

“Solusinya adalah komunikasi. Menjiwai segala sesuatu dan saling menempatkan diri. Jika tidak dalam satu acara/ritual, ketika kami sedang duduk bersama, semua sama, kami semua adalah sahabat. Namun, ketika dalam suatu acara/ritual berlangsung, kami paham dimana tingkatan dan posisi kami masing-masing”, tegas Hermansyah, ketua dari grup tatung ‘Datuk Kurata’.

Foto : Travelbase

Tertarik mengabadikan momen dengan balutan keindahan kostum Dayak Datuk Kurata? Mari berjumpa dengan mereka di Festival Cap Go Meh Singkawang, Parade Tatung dan Seni Budaya tanggal 08 Februari 2020. Ayo ke Singkawang! (db)

Video obrolan singkat bersama HERMANSYAH Ketua grup DATUK KURATA

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here